Sekolah Salor: Menggali Potensi Masyarakat NTT – Artikel ini mengungkapkan bagaimana Sekolah Salor membantu masyarakat di Nusa Tenggara Timur dalam menggali potensi dan melestarikan budaya mereka melalui pendidikan yang berbasis pada kearifan lokal.


Sekolah Salor: Menggali Potensi Masyarakat NTT

Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi yang kaya akan keanekaragaman budaya dan adat istiadat. Namun, dalam perkembangan zaman yang semakin modern, terdapat kekhawatiran bahwa budaya dan kearifan lokal masyarakat NTT akan semakin tergerus dan terlupakan. Untuk mengatasi hal ini, Sekolah Salor hadir sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk menggali potensi masyarakat NTT dan melestarikan budaya mereka melalui pendidikan yang berbasis pada kearifan lokal.

Sekolah Salor berdiri sejak tahun 2010 dan telah berhasil memberikan dampak positif bagi masyarakat NTT. Dalam bahasa lokal, “salor” berarti “cerdas” atau “pintar”. Nama ini dipilih untuk mencerminkan tujuan Sekolah Salor dalam mencerdaskan anak-anak NTT melalui pendidikan yang menghargai dan memperkaya kebudayaan lokal.

Salah satu keunikan Sekolah Salor terletak pada kurikulumnya yang berfokus pada mata pelajaran kearifan lokal. Anak-anak diajarkan tentang adat istiadat, seni, musik, tarian, dan keterampilan tradisional masyarakat NTT. Dengan demikian, mereka tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga mempelajari nilai-nilai budaya yang menjadi identitas mereka.

Selain itu, Sekolah Salor juga mengajarkan kegiatan pertanian dan perkebunan kepada siswa. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan potensi pertanian yang melimpah di daerah NTT. Melalui kegiatan ini, siswa belajar tentang berbagai tanaman lokal, teknik bercocok tanam, dan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Sekolah Salor juga menyediakan berbagai program ekstrakurikuler yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. Program ini mencakup seni dan kerajinan, olahraga tradisional, serta kegiatan kepramukaan. Dengan demikian, Sekolah Salor tidak hanya mencetak generasi yang terampil secara akademik, tetapi juga generasi yang memiliki keterampilan praktis dan menghargai kebudayaan lokal.

Dalam upaya menggali potensi masyarakat NTT, Sekolah Salor juga bekerja sama dengan komunitas lokal, tokoh adat, dan lembaga pemerintah setempat. Kerja sama ini melibatkan berbagai kegiatan seperti lokakarya, pertunjukan seni, dan kegiatan sosial untuk mengenalkan kebudayaan NTT kepada masyarakat luas.

Melalui pendidikan berbasis kearifan lokal yang diberikan oleh Sekolah Salor, diharapkan anak-anak NTT dapat tumbuh menjadi generasi yang bangga dengan budaya dan kearifan lokal mereka. Mereka akan menjadi agen perubahan yang mampu melestarikan warisan budaya NTT dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

Referensi:
1. “Sekolah Salor, Pendidikan Berbasis Kultur Lokal” – Kompas.com, 10 Desember 2018,
2. “Sekolah Salor, Membangun Karakter Anak NTT Melalui Pendidikan” – Liputan6.com, 20 September 2020,