Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi lebih dalam tentang Sekolah Serang dan bagaimana pendekatan mereka berbeda dari sekolah tradisional di Indonesia. Kami akan membahas berbagai aspek, mulai dari kurikulum yang diterapkan hingga metode pengajaran yang digunakan.


Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang Sekolah Serang dan bagaimana pendekatan mereka yang berbeda dari sekolah tradisional di Indonesia. Sekolah Serang adalah salah satu sekolah alternatif yang telah muncul belakangan ini dengan pendekatan yang inovatif dalam pendidikan.

Salah satu perbedaan utama dari Sekolah Serang adalah kurikulum yang diterapkan. Sekolah ini mengadopsi pendekatan kurikulum yang tidak hanya memfokuskan pada pembelajaran akademis, tetapi juga mengintegrasikan pendidikan karakter. Mereka memberikan perhatian yang besar pada pengembangan nilai-nilai moral dan sosial bagi siswa. Dalam kurikulum mereka, Sekolah Serang memberikan penekanan pada pembelajaran berbasis proyek, dimana siswa diajak untuk terlibat dalam proyek-proyek nyata yang memungkinkan mereka untuk belajar dengan cara yang lebih praktis dan berarti.

Selain itu, Sekolah Serang juga mengusung metode pengajaran yang berbeda dari sekolah tradisional. Mereka menerapkan pendekatan pembelajaran yang terfokus pada siswa (student-centered) daripada metode pengajaran yang lebih umum di sekolah tradisional yang cenderung mengutamakan guru (teacher-centered). Dalam pendekatan ini, siswa dianggap sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran mereka. Mereka didorong untuk berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif dalam memecahkan masalah serta mengemukakan ide-ide baru.

Referensi:
1. Sekolah Serang. (n.d.). Retrieved from
2. Rosidin, U. (2019). Pendekatan Pembelajaran Sains Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 4(12), 1609-1620. (
3. Suminar, R., & Purwanto, A. (2020). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa pada Mata Pelajaran Pemrograman Dasar. Jurnal Pendidikan Vokasi, 10(2), 244-252. (